Pendidikan di Barak Militer: Jalan Pintas yang Mengabaikan Akar Masalah
Pendekatan militeristik yang represif menunjukkan
ketidakmampuan institusi pendidikan untuk bertransformasi menuju model
pembelajaran yang inklusif, empatik, dan berbasis pada pengembangan karakter
sejati dan kesadaran bukan sekadar disiplin dalam keterpaksaan.
Fenomena ini menegaskan perlunya revolusi pendidikan yang
radikal, meninggalkan cara-cara lama yang berorientasi pada hukuman dan stigma,
serta menggantinya dengan pendekatan yang menghargai hak dan potensi setiap
anak sebagai individu.
Permasalahan pendidikan tidak bisa sepenuhnya dibebankan
hanya kepada satuan pendidikan semata, karena keluarga juga memainkan peran
yang sangat penting sebagai
mitra strategis dalam proses pembelajaran dan
pembentukan karakter anak. Sinergi yang kuat antara keluarga dan satuan
pendidikan mutlak diperlukan agar upaya pendidikan dapat berjalan efektif dan
menyeluruh.
Ketika keduanya bekerja sama secara harmonis, dengan
komunikasi yang terbuka dan dukungan emosional yang konsisten, maka anak
mendapatkan lingkungan yang kondusif baik di rumah maupun di sekolah.
Evaluasi system pendidikan harus segera dilakukan secara
menyeluruh, bukan sekedar kebijakan sesaat yang justru menimbulkan permasalahan
baru, solusi yang ditawarkan harus melibatkan pendekatan terpadu yang tidak
hanya memperkuat kapasitas sekolah, namun juga memberdayakan keluarga melalui
program pendidikan orang tua, penyuluhan, dan fasilitasi sumber daya agar
mereka mampu mengambil peran aktif dalam mendukung perkembangan anak secara
optimal.
Posting Komentar